Aino Indonesia

big-65352610964-newsDalam rangka mewujudkan masyakarat Less Cash Society (LCS) Bank Indonesia telah resmi mencanangkan Gerakan Nasional Non Tunai (GNNT) di DIY pada Rabu, 20 Agustus 2014. UGM dipilih menjadi Pilot Project pengembangan GNNT wilayah DIY. Kantor Perwakilan Bank Indonesia DIY meresmikan GNNT bersama bank mitranya, yaitu Mandiri, BNI, BRI, dan BCA di hadapan mahasiswa baru Sekolah Vokasi UGM. Sebelumnya, pencanangan GNNT telah diresmikan oleh Gubernur Bank Indonesia yang ditandai dengan penggunaan uang elektronik untuk pemakaian moda transportasi TransJakarta dari Halte Bank Indonesia menuju ke Halte ManggaDua 14 Agustus lalu.

Dukungan AINO
AINO mendukung implementasi LCS yang kini digaungkan dalam Gerakan Nasional Non Tunai (GNNT) oleh Bank Indonesia. Guna menciptakan LCS, Aino turut berpartisipasi dengan pengembangan solusi yang dapat digunakan di ekosistem perguruan tinggi. Solusi LCS integrasi multi issuer uang elektronik berbasis smart card ini memberikan kemudahan bagi kalangan akademis, korporasi, perbankan, pemerintah dan masyarakat yang ikut serta dalam LCS, dimana seluruh kegiatan yang termasuk didalamnya dilaksanakan, dipantau dan dievaluasi secara tersistem. Komponen yang digunakan melingkupi perangkat hardware, software yang mendukung kemudahan bertransaksi, proses settlement serta jasa pengelolaan dana transaksi.

UGM Pilot Project GNNT Wilayah DIY
UGM dipilih menjadi pilot project GNNT di wilayah DIY dengan jumlah populasi mahasiswa sebesar 50 ribu dengan potensi transaksi yang tinggi karena dikelilingi UMKM dan kartu mahasiswa yang telah terintegrasi dengan transportasi umum Transjogja mendukung program kampus tentang penggunaan transaksi non tunai. Dr. Didi Achjari, S.E., Akt., M.Com, Wakil Rektor Bidang Perencanaan, Keuangan, dan Sistem Informasi UGM berterima kasih kepada Bank Indonesia yang menyemarakkan kembali kampanye gerakan non tunai di lingkungan UGM. Beliau menyampaikan bahwa dengan penggunaan uang elektronik segala hal lebih cepat, baik dalam transaksi, pelaporan, dan efektivitas waktu, disamping perlu ada peningkatan sosialisasi agar menjadi budaya masyarakat.

Kepala Perwakilan Bank Indonesia (KPBI) DIY Arief Budi Santoso menyampaikan bahwa Bank Indonesia bertanggung jawab terhadap pengembangan transaksi yang efisien, cepat, dan aman. Bank Indonesia berharap masyarakat dapat mengganti uang fisik menjadi uang elektronik. Dengan mengubah budaya masyarakat, keuntungannya adalah lebih hemat biaya cetak uang, meminimalkan peredaran uang palsu dan uang rusak, memudahkan dan mempercepat transaksi, serta mendekatkan akses masyarakat terhadap perbankan.

Dalam kesempatan ini Bank Indonesia juga memperdengarkan Jingle GNNT yang membawa pesan transaksi lebih cepat dan aman, cukup menggunakan kartu dan handphone saja. Sejalan dicanangkannya GNNT ini, AINO akan terus berpartisipasi sebagai wujud pengembangan solusi Less Cash Society. Informasi lebih lanjut mengenai rencana implementasi Aino dapat Anda ketahui dengan mengirimkan email permohonan informasi ke [email protected]. (Dian/ AINO)